Keunggulan Pupuk kambing untuk tanaman kopi

Perlu kita ketahui bahwa kotoran kambing bisa dimanfaatkan sebagai pupuk. Memang benar, banyak petani mengatakan bahwa kotoran kambing lebih panas daripada kotoran sapi. Namun hal itu tidak menjadi masalah apabila kita caranya.  kalau informasi bisa diberikan secara tepat, pemanfaatan limbah ternak bisa sangat membantu perekonomian meskipun jumlahnya tidak terlalu banyak.

Beberapa penelitian menjelaskan , jumlah nitrogen dari kotoran kambing sebanyak 7,434 kg, itu sama dengan pupuk urea sebanyak 16,2 kg. Kandungan nitrogen dari urea adalah 46%.

pupuk kambing

Banyak sekali manfaat dan keuntungan apabila memanfaatkan kotoran kambing menjadi pupuk kompos atau pupuk kandang.

Yaitu:

  1. Mengurangi jumlah penyimpanan limbah peternakan.
  2. Bau yang diakibatkan oleh tumpukan kotoran kambing bisa berkurang.
  3. Menghilangkan potensi patogen yang terdapat dalam kotoran ternak
  4. Biji-bijian yang bisa menjadi gulma mati atau tidak akan tumbuh.
  5. Mempermudah dalam pengangkutan dan pupuk kompos dapat memperbaiki tanah.
  6. Pengomposan kotoran ternak dapat melepaskan unsur-unsur hara yang dapat langsung dimanfaatkan oleh tanaman.
  7. Mengurangi sumber polusi dan Bernilai Ekonomi.

Pupuk dari kotoran kambing akan lebih baik penggunaannya bila dikomposkan terlebih dahulu. Kalaupun akan digunakan secara langsung, kandungan unsur hara belum bisa dimanfaatkan oleh tanaman. PUPUK KANDANG DARI KOTORAN KAMBING INI AKAN MEMBERIKAN MANFAAT YANG LEBIH BAIK PADA MUSIM KEDUA PENANAMAN. Atau dengan kata lain, kalau dipupuk sekarang, manfaatnya baru terasa pada periode penanaman berikutnya.

Supaya lebih cepat, maka kotoran kambing dikomposkan. Pengomposan dibantu dengan bakteri pengurai. Misalnya EM4, Starbio, Promi, Orgadec dan masih banyak yang lainnya.

Pembuatan kompos dari kotoran kambing kini menjadi lebih mudah. Soalnya, bakteri yang digunakan untuk starter sudah mudah untuk didapatkan. Berikut cara pembuatan  pupuk dari kotoran kambing

Bahan yang digunakan untuk pembuatan kompos tidak hanya dari kotoran kambing melainkan ada tambahan bahan organik-organik lainnya.

Cara ini dilakukan oleh Suprapto dkk, Peneliti dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung yang akan menggunakan pupuk kompos dari kotoran kambing untuk pertanian lada di Lampung.

Bahan-bahannya adalah kotoran kambing dan limbah pertanian yang digunakan adalah limbah kopi, limbah somil (gergajian), jerami, dedak, sisa pangkasan penegak, bebokor dan penutup tanah.

Langkah – langkahnya adalah sebagai berikut:

  • Membuat larutan biofermentasi dari molases dan EM-4. Masing-masing volumenya 250 cc dengan konsentrasi 10 cc/ 20 liter. 

Jadi, molases sebanyak 250 ml, EM-4 sejumlah 10 ml dilarutkan ke air sebanyak 20 liter. Kemudian, semuanya dicampur diaduk sampai merata.

  • Limbah pertanian dipotong-potong dengan ukuran 5 – 10 cm. Kemudian limbah pertanian yang terdiri dari beberapa bahan di atas dicampur secara merata.Campuran limbah pertanian ini ditaburi kotoran kambing sampai merata.
  • Selanjutnya, ditumpuk membentuk bedengan/guludan dengan ukuran lebar 2 meter dan panjang 5 – 8 meter. Untuk ukuran ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Tergantung jumlah bahan yang dimiliki juga. Guludan ini lalu disiram dengan larutan biofermentasi yang sudah dibuat pada no 1 sampai merata. sampai ketinggian guludan mencapai 60 – 80 cm atau bahan habis.
  • Kemudian ditutup plastik warna gelap dengan rapat dan dibiarkan terjadi proses dekomposisi. Plastik bisa menggunakan plastik mulsa.
  • Setelah selama 10 hari, plastik dibuka dan dilakukan pengadukan, selanjutnya dikembalikan lagi dan ditutup plastik seperti semula.
  • Setelah 30–40 hari, panasnya akan turun (dingin) dan artinya pembuatan pupuk organik sudah selesai dan siap untuk digunakan sebagai pupuk tanaman.

Published by Kopi Lesung

kopi lereng sumbing yang diolah secara modern dan dikemas untuk para pecinta kopi yang sebenarnya

Leave a comment